Kamis, 19 Agustus 2010

Jari - jari tanganku... i love you :)

Pagi ini bangun tidur aku menggosok - gosok mataku dengan jari - jari tanganku. Kemudian aku memanjatkan doa dengan menengadahkan tanganku dan mengusapkannya ke wajahku. jari - jari tanganku begitu lembut terasa. Aktivitasku selanjutnya yang terus menerus juga tidak lepas dari bantuan jari - jari tanganku. Begitu sibuknya ia. Jari - jari tanganku... terimakasih... Temani aku beraktivitas hari ini dan seterusnya ya.......

Saat berdoa dengan tangan menengadah aku tertunduk dan memandangi jari - jari tanganku. Saat kulihat telapak tanganku ini aku tahu bahwa aku punya banyak kesempatan untuk meminta apapun yang aku mau dari Tuhanku. Aku jadi ingat orang - orang tersayangku saat memandang jari jempol, Aku ingat para guru yang pernah mengajarku saat kulihat jari telunjukku. Aku ingat orang - orang yang telah memimpin dan membimbingku saat kulihat jari tengahku. Aku ingat orang - orang yang sedang tertimpa musibah dan dalam kondisi tak berdaya saat melihat jari manisku. Dan saat melihat jari kelingkingku aku jadi ingat diriku, astaghfirullooh..... aku begitu kecil di hadapan Allah, mengapa seringkali aku lupa diri. Aku segera berdoa untuk diriku sendiri.  Sungguh indah dan khusyuk doa yang kupanjatkan dgn bantuan jari - jari tanganku. Semoga Allah mengabulkan apa yang ku pinta. You are so sweet my fingers.....

Pada waktu menikmati hidangan yang lezat setiap harinya aku juga menggunakan jari - jari tanganku. Kalau mencontoh nabi Muhammad saw makan cukup dengan tiga jari. Mungkin yang di makan kurma atau roti ya.... Karna kalau makan nasi pake sayur asam dan ikan goreng, wah...... sulit banget pake tiga jari. Biasanya kelima jari tangan kananku ikut membantu menikmati hidangan itu. 

Ternyata makan dengan cara ini ada hikmahnya. Menurut mam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah, dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong, makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus.Kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.Ia juga dapat menjadikan setiap suap yang masuk ke dalam mulut dapat dikunyah dan bercampur dengan air liur dengan baik sehingga kita tidak akan mengalami gangguan pencernaan. 

Ternyata di tangan ini mengandung bakteri yang jika kita makan akan ikut bersama makanan diolah dilambung. Bakteri ini akan bersinergi dengan enzim lambung sehingga akan membantu proses pencernaan maka akan menyehatkan pencernaan kita.

Nah, setelah makan, jari - jariku yang imut ini biasa aku jilati. Yeakssssss... menjijikkan menurut suamiku waktu pertama kali melihat cara makanku. Teman satu kamarku dulu setiap kali habis makan dia menjilat jari tengahnya dan mengucapkan "Baldastum", kemudian ia menjilat lagi jari telunjuknya dan mengucapkan "baldastum" pula. kemudian ia menjilat jari jempolnya dan mengucap "baldastuma". Waktu aku tanya kenapa ia melakukannya ia menjawab hal itu adalah contoh dari gurunya di salah satu pesantren salaf. 
Kenapa mesti jijik sih....? Padahal rasulullah saw bersabda :

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمُ الطَّعَامَ فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا وَ لَا يَرْفَعَ صَحْفَةً حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا، فَإِنَّ آخِرَ الطَّعَامِ فِيْهِ بَرَكَةٌ

 "Apabila salah seorang kamu makan makanan, janganlah dia mengelap tangannya hingga menjilatinya atau meminta orang menjilatinya. Dan jangan ia mengangkat piringnya hingga menjilatinya atau meminta orang menjilatinya, karena pada makanan terakhir terdapat barokah." (HR. Bukhari no. 5465; Muslim no. 2031, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dan lainnya. Dishahihkan oleh al Albani dalam al Silsilah al Shahihah: 1/675).

Nah looo...... kok jijik sih mengikuti sunnah nabi. Aneeeeh........ Tapi Alhamdulillah sekarang aku sekeluarga mengamalkan hal ini. Hm..... yummy...... hidangan yang lezat jadi bertambah nikmat, Heheee... 

Menurut sebuah hadist, menjilat jari tangan setelah makan itu ada tata caranya. Diriwayat al Thabrani dalam al Ausath, dari hadits Ka'b bin 'Ujrah, "aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan tiga jari; yaitu ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Kemudian aku melihat beliau menjilati ketiga jarinya tersebut sebelum mengusapnya. Jari tengah dulu, lalu jari telunjuk, kemudian ibu jari. Hikmahnya, karena jari tengah lebih kotor karena lebih panjang sehingga sisa makanan yang menempel lebih banyak dibandingkan jari yang lain. Karena panjang, sehingga lebih dulu jatuh ke makanan. Boleh jadi, yang dijilat dulu adalah bagian dalam telapak lalu ke bagian luarnya. Dimulai dari jari tengah, lalu berpindah ke jari telunjuk dan berakhir ke ibu jari. 

Menjilati jari-jari bisa dilakukan sendiri atau meminta orang dekatnya, seperti istri, anak, atau orang tua untuk menjilatinya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas, " Dan janganlah dia mengangkat piringnya hingga menjilatinya atau meminta orang untuk menjilatinya., karena pada makanan terakhir terdapat barakah."

Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata tentang hal ini, " mengenai menjilati jari sendiri maka ini adalah satu perkara yang jelas. Sedangkan meminta orang lain untuk menjilati jari kita adalah sesuatu hal yang mungkin terjadi. Jika rasa cinta suami istri, orang tua terhadap anak dan sebaliknya sangatlah kuat, maka sangatlah mungkin seorang istri menjilati tangan suaminya, atau seorang suami menjilati tangan istrinya. Jadi hal ini adalah suatu hal yang mungkin terjadi. Hm.... jadi tambah dekat aku dengan anakku. Juga jadi tambah romantis deh with my hubby.


Perintah untuk menjilati sisa makanan yang menempel pada tangan dan piring sebelum dibersihkan, baik dengan dilap atau dicuci, memiliki beberapa alasan. Dalam beberapa hadits disebutkan dengan jelas, yaitu untuk meraih berkah makanan.  Namun bukan berarti hadits-hadits itu membatasi hikmah lainnya.
Sesungguhnya makanan yang kita santap mengandung barakah. Namun kita tidak mengetahui letak keberkahan tersebut. Apakah dalam makanan yang sudah kita santap, ataukah yang tersisa dan melekat di jari, ataukah yang tersisa di piring, ataukah berada dalam suapan yang jatuh ke lantai. Karenanya kita harus menjaga hal ini agar mendapat barakah.

Ibnu Daqiq al-'Ied rahimahullah, berkata, "alasan tentang hal ini sangat jelas dalam beberapa riwayat. Yaitu, "karena dia tidak tahu pada makanan mana terdapat barakah."

Dalam riwayat Muslim, di ujung hadits Jabir diterangkan:

إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَة أَحَدكُمْ فَلْيُمِطْ مَا أَصَابَهَا مِنْ أَذًى وَلْيَأْكُلْهَا ، وَلَا يَمْسَح يَده حَتَّى يَلْعَقهَا أَوْ يُلْعِقهَا ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيّ طَعَامه الْبَرَكَة

"Jika makanan salah seorang kalian jatuh, hendaklah diambil dan disingkirkan kotoran yang melekat padanya, lalu memakannya. Dan janganlah dia mengusap tangannya (membersihkannya) sehingga menjilatinya atau."

Dalam riwayat al Thabrani dari hadits Abu Sa'id disebutkan, "karena dia tidak tahu pada makanannya yang mana dia diberkahi." (Musli  juga meriwayatkan yang serupa dari Anas dan Abu Hurairah).
Syaik Ibnu Utsaimin mengatakan, “selayaknya piring atau wadah yang dipakai untuk meletakkan makanan dijilati. Artinya jika kita sudah selesai makan, maka hendaknya kita jilati bagian pinggir dari piring tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena kita tidak mengetahui letak keberkahan makanan." (Syarah Riyadhus Shalihin Juz VII hal 245)
Hikmah lainnya, agar tidak tumbuh sifat sombong dalam diri dengan meremehkan makanan yang sedikit dan menurut kebiasaan dianggap sesuatu yang remeh. Al Qadli 'Iyadh berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal itu agar tidak meremehkan makanan yang sedikit." (Dalam al Fath)

Syaikh Ibnul Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Shalihin mengungkapkan hikmah lainnya dari sisi medis, "Ada orang yang menyampaikan informasi kepadaku yang bersumberkan dari keterangan salah seorang dokter, bahwa ruas-ruas jari tangan ketika digunakan untuk makan itu mengeluarkan sejenis cairan yang membantu proses pencernaan makan dalam lambung. Seandainya informasi ini benar maka ini adalah di antara manfaat mengamalkan sunnah di atas. Jika manfaat secara medis tersebut memang ada, maka patut disyukuri. Akan tetapi jika tidak terjadi, maka hal tersebut tidaklah menyusahkan kita karena yang penting bagi kita adalah melaksanakan perintah Nabi.” (Syarah Riyadhus Shalihin Juz VII hal 243-245)

Adanya barakah menjadi alasan yang disebutkan dalam perintah menjilati tangan dan piring seusai makan. Lalu apa makna barakah? 

Pada dasarnya barakah bermakna kebaikan yang melimpah, berkembang, dan bertambah serta lestari kebaikan tersebut. Sedangkan maksud makanan yang berbarakah adalah makanan yang bisa mengenyangkan, tidak menimbulkan gangguan pada tubuh, dan menjadi sumber energi untuk berbuat ketaatan, (sebagaimana yang disebutkan oleh Imam al Nawawi).

Subhanalloh...... jari - jari tanganku, kalian hebat banget ya.... Aku bangga banget punya jari yang selalu siap membantu kapanpun aku mau. Hm... my sweety fingers :)

Nah kehebatan lain dari jari tanganku adalah ia bisa memberiku sensasi rileks dan menenangkan saat stress. Caranya yaitu dengan aku sentuhkan pada sahabatku atau seseorang yang aku sayang, anak, suami, ibu, adik, dan sebagainya. Saat berbicara sambil berpegangan tangan, mengaitkan jari-jemari, menangkupkan telapak tangan, atau saling menggosok dengan ibu jari. Atau berpegangan tangan sambil di ayun - ayunkan. Yah..... pokoknya sesuai momentum dan keinginan hati. Tidak masalah bagaimana gaya pegangan tangan itu, yang jelas pasti akan muncul perasaan baik saat menggenggam tangan sahabat atau orang yang kita cintai. Itulah mengapa kita selalu meraih tangan sahabat atau pasangan untuk menghibur mereka ketika sedih atau marah.

Hehee pinter banget ya jari - jari tanganku. Padahal rahasianya tidak terletak di antara jari-jari, tapi dalam otak kita. saat jari- jari saling bersentuhan aktivitas di bagian respons stres otak berkurang. Dan akan jauh lebih berkurang lagi jika bersentuhan dengan orang yang sangat di cintai. Jadi, menggengam tangan mampu mengurangi stres.

Makanya aku suka menyentuh atau di sentuh. Hehehee.... jangan mikir yang aneh - aneh ya... Semua penjelasan tersebut dalam artian yang positif. Dengan melakukan aktivitas ini mengurangi stres, dan hilangnya stres lebih sedikit mengarah pada kesehatan yang lebih baik, maka dapat diasumsikan bahwa saling bersentuhan dapat mengarah pada kesehatan yang lebih baik. Nah, jika suami atau anak atau siapapun yang kita sayangi sedih atau marah dengan alasan apapun, cukup memegang tangannya dengan penuh cinta, semua akan segera baik kembali dan jadikanlah ini rutinitas untuk menyehatkan jiwa dan raga.Asyik kok.... beneran......... :) 

Pernah aku punya sahabat baik yang saat ini sudah aku anggap seperti saudara, teman sebangku di SMU dulu. Dia punya aktivitas yang unik. Dia sangat gemas melihat jari - jariku. Saat aku lengah ia akan segera menarik tanganku dan menggigit jari - jariku. Whoaaaaaaaaaaaaaa asli aku sering kaget dan ketakutan di buatnya. Heheheee....... aneh banget kan? katanya dia ga tahan melihat jari - jariku yang menggemaskan. Bisaaaaa aja....

Saat mengikuti beberapa pelatihan aku juga pernah di ajarkan senam otak dengan bantuan jari - jari tangan. Kesehatan otakku jadi lebih terjaga dengan rutin melakukan senam otak tersebut. Dan rasa bahagia juga lucu sering tercipta saat jari - jari tanganku bergerak mengikuti irama musik, heheheee seruuuuuuu.....

Banyak lagi deh  hal - hal indah yang aku lakukan bersama jari - jari tanganku. Peristiwa yang seru, menegangkan, penuh kelembutan, dan sebagainya. Dari hal yang pribadi dan bersifat sangat rahasia sampai hal - hal yang umum. Termasuk yang bernuansa romantis, Hm........indahnya.

Karnanya aku suka mencuci tanganku dengan membasuhnya hingga ke sela - sela jari sesering mungkin. Memotong kuku secara berkala, juga menghias jari - jariku dengan henna di saat senggangku. Semua itu aku lakukan untuk menghargai ciptaanNya yang hebat dan menggemaskan ini. Juga untuk memelihara jari - jariku agar tetap sehat. 

Jari - jari tanganku.... i love you so much....... bagaimana denganmu kawan???



1 komentar:

  1. wuih....... wonderfull!! tulisan yang keren..., hampir saja terlupakan mensyukuri nikmat yg satu ini, untunglah......ada Princess yg mengingatkan, syukron katsir li hadzihil hall. ahabbak ilaiki.

    BalasHapus