Sebuah cerita dari buku "Terapi Berfikir Positif" karya dari Dr. Ibrahim Elfiky. Sangat menginspirasi....
Sahabat... semoga hari ini lebih indah :)
*************************************************************
*************************************************************
Dalam buku tersebut ada kisah nyata seorang anak yang berhasil meraih award marketing terbaik di usia yang masih belia ( Usia 9 Tahun ). Ketika di wawancara oleh reporter TV, " Apa yang mendorong anda hingga berhasil meraih award ini"
Tangan mungil anak tersebut meraih mikrofon, wajah anak tersebut meliat kamera dan mulai berbicara.
Dua setengah tahun yang lalu, ayah saya meninggal dunia dan setelah ayah tiada saya tinggal dengan Ibu yang sangat memperhatikan dan menyayangi saya. Setahun sejak kepergian ayahi ibu sakit, semakin lama kondisi ibu semakin menurun.
7 bulan lalu tubuh ibu menggigil, demam tinggi akhirnya kami pergi ke dokter. Dari hasil pemeriksaan ibu positif terkena "kanker" dan paling lama ibu hanya bisa bertahan 6 bulan - 1 tahun.
Sedih rasanya mendengar penjelasan dokter apa lagi ibu tercinta punya satu keinginan yang belum terwujud. " Jalan-Jalan ke luar negri"
Saya berharap semoga di sisa umurnya ibu bisa pergi ke luar negri tapi saya ini anak yatim, tidak punya uang untuk mewujudkan keinginan orang yang sangat saya cintai.
Dua minggu kemudian, saya membaca iklan di sebuah koran dari perusahaan biskuit yang sedang mencari tenaga penjual dan penjual yang berhasil menjual dengan jumlah terbanyak dapat hadiah jalan-jalan ke luar negri.
Senang sekali rasanya membaca iklan tersebut, dengan bermodalkan cinta pada ibu saya melamar tapi di tolak tapi saya terus mencoba dengan sebuah tekad membahagiakan ibu tercinta, orang yang paling saya cintai. Saya ingin membahagiakan yang terkena kanker.
Saya bisa diterima di perusahaan tersebut walaupun saya dilecehkan oleh rekan yang sudah berpengalaman. Wajah bunda tercinta dan tekad untuk membahagiakan beliau membuat saya termotivasi untuk menjual biskuit ini.
Sejak menjadi sales biskuit, setiap pintu rumah saya ketuk demi mewujudkan keinginan ibu tercinta. Setiap menawarkan biskuit dari rumah ke rumah, wajah bunda tersayang terbayang. Dengan perasaan cinta untuk ibu saya menceritakan ini semuanya pada setiap rumah yang saya kunjungi dan bertanya pada tuan rumah......" Berapa kaleng biskuit yang akan Bapak/Ibu beli untuk mewujudkan keinginan ibu saya yang kini sedang terbaring lemah"
Enam bulan berlalu dan ALHAMDULILLAH bisa menjadi penjual biskuit terbanyak senang rasanya melihat wajah ibu tersenyum, bahagia mewujudkan keinginan ibu tercinta.
Di kesempatan ini pada Bapak/Ibu semuanya yang sedang menonton acara ini, berapa kaleng yang akan Bapak/Ibu beli untuk biaya penyembuhan kanker ibu saya, saya sangat sayang ibu, sangat cinta beliau.
Acara tersebut disiarkan langsung dan dalam satu hari itu terjual lebih dari 700.000 kaleng biskuit.
Kekuatan CINTA ( POWER of LOVE ) itulah bahan bakar yang membangkitkan energi dan tekad untuk membahagiakan orang yang kita cintai.
Tangan mungil anak tersebut meraih mikrofon, wajah anak tersebut meliat kamera dan mulai berbicara.
Dua setengah tahun yang lalu, ayah saya meninggal dunia dan setelah ayah tiada saya tinggal dengan Ibu yang sangat memperhatikan dan menyayangi saya. Setahun sejak kepergian ayahi ibu sakit, semakin lama kondisi ibu semakin menurun.
7 bulan lalu tubuh ibu menggigil, demam tinggi akhirnya kami pergi ke dokter. Dari hasil pemeriksaan ibu positif terkena "kanker" dan paling lama ibu hanya bisa bertahan 6 bulan - 1 tahun.
Sedih rasanya mendengar penjelasan dokter apa lagi ibu tercinta punya satu keinginan yang belum terwujud. " Jalan-Jalan ke luar negri"
Saya berharap semoga di sisa umurnya ibu bisa pergi ke luar negri tapi saya ini anak yatim, tidak punya uang untuk mewujudkan keinginan orang yang sangat saya cintai.
Dua minggu kemudian, saya membaca iklan di sebuah koran dari perusahaan biskuit yang sedang mencari tenaga penjual dan penjual yang berhasil menjual dengan jumlah terbanyak dapat hadiah jalan-jalan ke luar negri.
Senang sekali rasanya membaca iklan tersebut, dengan bermodalkan cinta pada ibu saya melamar tapi di tolak tapi saya terus mencoba dengan sebuah tekad membahagiakan ibu tercinta, orang yang paling saya cintai. Saya ingin membahagiakan yang terkena kanker.
Saya bisa diterima di perusahaan tersebut walaupun saya dilecehkan oleh rekan yang sudah berpengalaman. Wajah bunda tercinta dan tekad untuk membahagiakan beliau membuat saya termotivasi untuk menjual biskuit ini.
Sejak menjadi sales biskuit, setiap pintu rumah saya ketuk demi mewujudkan keinginan ibu tercinta. Setiap menawarkan biskuit dari rumah ke rumah, wajah bunda tersayang terbayang. Dengan perasaan cinta untuk ibu saya menceritakan ini semuanya pada setiap rumah yang saya kunjungi dan bertanya pada tuan rumah......" Berapa kaleng biskuit yang akan Bapak/Ibu beli untuk mewujudkan keinginan ibu saya yang kini sedang terbaring lemah"
Enam bulan berlalu dan ALHAMDULILLAH bisa menjadi penjual biskuit terbanyak senang rasanya melihat wajah ibu tersenyum, bahagia mewujudkan keinginan ibu tercinta.
Di kesempatan ini pada Bapak/Ibu semuanya yang sedang menonton acara ini, berapa kaleng yang akan Bapak/Ibu beli untuk biaya penyembuhan kanker ibu saya, saya sangat sayang ibu, sangat cinta beliau.
Acara tersebut disiarkan langsung dan dalam satu hari itu terjual lebih dari 700.000 kaleng biskuit.
Kekuatan CINTA ( POWER of LOVE ) itulah bahan bakar yang membangkitkan energi dan tekad untuk membahagiakan orang yang kita cintai.
Subhanallah,,senang rasanya menjadi pribadi yang cinta kepada orang tua, terutama ibu,
BalasHapusbenar-benar sebuah pengalaman yang menginspirasi..^_^